1. PERENCANAAN LAPORAN BISNIS
·
Pengertian
dan Jenis Laporan Bisnis
Laporan bisnis adalah suatu laporan yang
memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan berisi
rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.
Menurut Herta A. Murphy Laporan Bisnis
adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan
yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada seorang atau lebih untuk
tujuan bisnis tertentu.
Menurut Himstreet Laporan Bisnis adalah
suatu pesan-pesan objektif yang disusun secara teratur dan digunakan untuk
menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari satu
institusi atau lembaga kelembaga yang lain guna membantu pengambilan keputusan
atau pemecahan masalah.
Laporan bisnis dapat digolongkan ke
dalam jenis sebagai berikut :
1. Menurut
fungsinya.
-
Laporan informasional adalah laporan
yang member informasi, menyajikan fakta-fakta tanpa melakukan analisis,
tanpa kesimpulan, dan tanpa memberikan
rekomendasi.
-
Laporan Analisis adalah laporan yang
menyajikan fakta, menganalisis dan menginterprestasikan, kemudian menyimpulkan
dan memberi rekomendasi.
Contoh
: laporan kemajuan pekerjaan, Rekomendasi dan proposal.
2. Menurut
subyeknya.
-
Suatu laporan dapat dibedakan menurut departemen mana suatu laporan itu diperoleh.
Contoh
:Laporan Akuntansi, Personalia, Produksi dan sebagainya.
3. Menurut
Formalitasnya.
-
Laporan dapat dibedakan atas dasar
apakah bersifat formal atau nonformal. Menurut Frekuensinya. Suatu laporan
dapat dibedakan atas dasar apakah secara berkala atau khusus.
-
Laporan menurut keasliannya, terdiri
dari: laporan otoritas, laporan sukarela, laporan swasta, dan laporan public.
4. Menurut
keasliannya.
-
Laporan Otoritas : laporan yang dibuat
atas dasar permintaan atau kuasa dari orang lain.
-
Laporan sukarela : inisiatif dari
pembuat laporan itu sendiri.
-
Laporan swasta : laporan yang dibuat
oleh organisasi atau perusahaan swasta.
-
Laporan public : disusun oleh lembaga
pemerintah atau lembaga yang dibiayai Negara.
5. Menurut
frekuensinya.
-
Terdiri dari laporan berkala yaitu
laporan yang disusun harian, mingguan, bulanan, semesteran, tahunan.contoh:
laporan penjualan
-
Laporan Khusus : laporan atas kejadian
yang unik(khusus) seperti laporan mengenai krisis dalam perusahaan.
6. Menurut
jenisnya.
-
Suatu laporan dipengaruhi oleh
formalitas dan panjangnya laporan. Laporan infomal meliputi laporan memorandum,
laporan surat, dan laporan cetak. laporan formal sering disebut dengan laporan
panjang.
-
Laporan surat merupakan suatu laporan
yang menggunakan format surat dengan kepala surat. Laporan dalam bentuk cetakan
mempunyai judul yang sudah tercetak, instruksi, baris-baris kosong. Laporan
formal biasanya lebih panjang daripada laporan informal.
7. Menurut
Kegiatan Projek.
-
Dalam melakukan suatu proyek, terdapat
tiga jenis laporan,yaitu laporanpendahuluan, laporan perkembangan, dan laporan
akhir.
8. Menurut
pelaksanaan Pertemuan.
-
Agenda : suatu dokumen yang ditulis
sebelum pertemuan berlangsung, dan biasanya terdiri atas jadwal pelaksanaan dan
topic yang akan dibahas dalam pertemuan sehingga akan membantu peserta dalam
persiapan.
-
Resolusi merupakan laporan singkat
secara formal berisi hasil consensus suatu pertemuan.
-
Notulen adalah laporan resmi dalam suatu
pertemuan yang telah berlangsung yang mencakup semua hal yang terjadi dalam
suatu pertemuan. Mencakup pembahasan yang lebih luas dan berisi hasil pertemuan
atau konferensi penting.
·
Bagian
pokok Dalam Laporan Bisnis
1.
Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan ada 10 (sepuluh) hal yang perlu
dipertimbangkan, yakni:
1.
Pemberi
Kuasa, adalah individu/organisasi yang
meminta laporan;
2.
Tata-letak, menginformasikan kepada pembaca tentang apa saja yang akan
dibahas dalam laporan bisnis;
3.
Masalah, biasanya diformulasikan di awal pendahuluan sebelum maksud
atau tujuan laporan bisnis dinyatakan;
4.
Maksud, merupakan poin penting dalam laporan bisnis;
5.
Ruang
Lingkup, berhubungan dengan luas cakupan atau
batas suatu pokok bahasan dalam sebuah laporan bisnis;
6.
Metodologi, mengacu pada metode pengumpulan informasi;
7.
Sumber-sumber, mencakup berbagai sumber yang kita gunakan dalam penyusunan
laporan bisnis, baik sumber tertulis maupun sumber lisan;
8.
Latar
Belakang, jika pembaca dianggap perlu
mengetahui informasi yang ada dalam laporan bisnis itu maka latar belakang
harus disampaikan;
9.
Definisi
Istilah, jika kita menggunakan istilah yang
memiliki beberapa penafsiran maka kita harus menjelaskan kepada pembaca
definisi yang kita maksudkan.
10. Keterbatasan, adalah
keterbatasan dalam hal dana, waktu, ataupun data yang tersedia.
Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut dapat
digabungkan menjadi satu atau dua paragraf dengan ataupun tanpa judul
“Pendahuluan”. Bahkan dalam laporan berkala, judul pendahuluan dapat
dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.
2.
Isi Laporan
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah isi
laporan. Dalam bagian ini, kita membahas dan mengembangkan hal-hal yang penting
secara rinci. Di samping itu, bagian ini dapat membantu kita mencapai maksud
penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yang baik, harus mencakup
temuan fakta yang penting dan relevan.
3.
Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara
menyeluruh, dan untuk laporan analitis juga mengambil kesimpulan dan memberikan
rekomendasi. Oleh karena itu, dalam Laporan Informasional bagian
penutup ini dinamakan Rangkuman, sedangkan pada Laporan Analitis disebut
Kesimpulan dan Rekomendasi. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam bagian penutup
adalah sebagai berikut:
1.
Rangkuman, berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadangkala
hanya berisi poin-poin yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan
kerugian;
2.
Kesimpulan, berisi evaluasi secara ringkas fakta-fakta yang dibahas,
tanpa memasukkan pendapat pribadi kita sebagai penulis;
3.
Rekomendasi, menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada
kesimpulan yang telah dibuat;
4.
Rencana
Tindakan, merupakan pernyataan terakhir yang
mencakup waktu pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang
yang bertanggung jawab terhadap program/projek yang akan dilaksanakan.
·
Pengorganisasian
Isi Dalam Laporan Bisnis
Ada
2 (dua) cara yang dapat dipilih untuk digunakan dalam penyusunan isi laporan
bisnis, yakni cara dedukasi (cara langsung) dan cara induksi (cara tak
langsung).
Cara
pertama:
Cara
deduksi atau cara langsung berarti menyampaikan ide pokok dan rekomendasi
tyerlebih dahulu, seteah itu baru dijelaskan ahl-hal yang rinci. Secara umum,
kita dapat menggunakan cara deduksi atau cara langsung, jika pembaca kita
memiliki cirri sebagai berikut:
·
Eksekutif yang sibuk,
·
Lebih suka untuk menentukan sesuatu
dengan segera,
·
Ingin mengetahui ‘berita baik’ atau
informasi netral
·
Ingin menganalisis data lebih baik,
dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika,
·
Kesimpulan dan rekomendasi
dicantumkan pada awal laporan
·
Ingin mengetahui pendangan penulis
laporan dengan segera
·
Lebih menyukai laporan yang disusun
dengan cara deduksi
Cara
kedua:
Cara
induksi atau cara tak langsung, berarti kita menjelaskan fakta-fakta yang ada
terlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan dan
rekomendasi. Pada prinsipnya, kita menggunakan cara induksi jika pembaca kita
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
·
Ingin mengetahui penjelasan secara
rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami kesimpulan dan rekomendasinya,
·
Ingin mengetahui kesimpulan yang
kurang menyenangkan (‘berita buruk’),
·
Merasa kesimpulannya tidak bias dan
dapat menerimanya
·
Perlu membaca keseluruhan
laporan,bukan hanya bagian akhirnya saja
·
Lebih menyukai laporan yang disusun
dengan cara induksi
·
Penulisan
Laporan Singkat
1. Karakteristik
Laporan Singkat
Kebanyakan laporan singkat (short/brief
report) hanya mencakup materi pendukung yang relative sedikit bagi pencapaian
komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu sendiri dapat berbentuk memo
ataupun surat yang terdiri atas satu atau dua halaman.
Laporan singkat mencakup beberapa elemen
penting dalam suatu laporan formal, antara lain :
1. Gaya
penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama
atau kedua.
2. Grafik untuk lebih menekankan tulisan.
3. Judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.
4. Format memo atau surat.
2. Perencanaan
Laporan Singkat
1. Penentuan Format dan Panjang Laporan
Umumnya, dalam berbicara Anda kurang
memiliki fleksibilitas terhadap format dan panjangnya suatu laporan. Pembaca
sebaiknya tahu tujuan penulis laporan sehingga mereka dapat menentukan apa yang
ingin mereka ketahui, berkaitan dengan materi yang diajukan, dan format
penyajian seperti apa yang mereka inginkan. Berdasarkan informasi ini, penulis
dapat dengan mudah memilih format laporan diantara empat pilihan berikut ini:
a. Preprinted
Bentuk sebelum di cetak (preprinted)
pada dasarnya digunakan untuk mengisi laporan yang kosong.
b. Surat
Format surat dapat digunakan untuk
laporan yang jumlah halamannya lima atau kurang, dan ditujukan kepada pihak
luar organisasi.
c. Memo
Format yang paling umum untuk laporan
singkat yang digunakan untuk kepentingan pihan intern organisasi. Memo mencakup
beberapa hal berikut : tanggal, kepada, dari, dan subyek.
d. Manuskrip
Laporan yang memiliki beberapa halaman
sampai ratusan halaman memerlukan suatu pendekatan formal. Oleh karena
panjangnya, format manuskrip memerlukan lebih benyak komponen lebih banyak
komponen baik sebelum teks maupun setelah teks.
3. Penentuan
Struktur Dasar
Ada tiga masalah yang muncul dalam menentukan struktur dasar, yaitu :
1. Informasi apa yang seharusnya
dimasukan? Apakah semua data atau ada
data yang dieliminasi.
2. Pendekatan
psikologis apa yang sesuai dengan pembaca tertentu? Apakah
direct order atau indirect order.
3. Metode apa yang akan Anda gunakan
agar materinya jelas dan meyakinkan?
Menggunakan pengorganisasian suatu topic atas dasar tingkat pentingnya,
urutan, kronologis, lokasi, kategori ataukah mengorganisasikan suatu ide
menurut argument yang logis,
4. Pengorganisasian
Laporan Singkat
1. Pengorganisasian Memo dan Laporan Informasional
Suatu laporan informational mempunyai
tujuan dasar yaitu menjelaskan sesuatu dengan istilah yang jelas. Dalam menulis
laporan informational, tidak perlu khawatir terhadap reaksi pembaca. Informasi
harus disajikan secara logis dan akurat, sehingga pembaca akan mengerti dengan
tepat apa yang dimaksud dan dapat menggunakan informasi dalam cara yang praktis.
a. Laporan Periodic (berkala)
Laporan periodic adalah suatu laporan
internal yang menjelaskan apa yang terjadi dalam suatu departemen atau divisi
selama periode tertentu. Tujuannya adalah untuk memberikan suatu gambaran
bagaimana sesuatu dapat berjalan sehingga manajer dapat mengikuti perkembangan
dan dapat melakukan koreksi bila perlu. Kebanyakan laporan disusun berdasarkan
urutan : (1) Peninjauan atas tanggung jawab rutin; (2) Diskusi/pembahasan
proyek khusus; (3) Rencana periode yang akan datang; (4) Analisis
masalah/problem.
b. Laporan Aktifitas Personal (Individu)
Suatu laporan aktivitas personal berisi
suatu deskripsi individual terhadap apa yang terjadi selama suatu konverensi,
konvesi, atau dalam perjalanan. Laporan ini dimaksudkan untuk menginformasikan
kepada manajemen terhadap setiap informasi yang penting. Biasanya ditulis
dengan format memo, disusun secara kronologis atau atas dasar topic-topik yang
menggambarkan minat pembaca.
2. Pengorganisasian Laporan analitikal
Laporan analitikal dirancang untuk
melakukan persuasi kepada pembaca agar dapat menerima suatu kesimpulan atau
rekomendasi. Umumnya ditulis untuk memberikan tanggapan terhadap munculnya
kondisi-kondisi tertentu yang terjadi dalam suatu organisasi.
a. Laporan
Justifikasi, adalah usulan intern yang digunakan untuk melakukan
a. persuasi
kepada manajemen puncak untuk menyetujui suatu investasi atau proyek tertentu.
b. Usulan
Bisnis Baru dan di Luar Klien, usulan untuk pihak luar klien dimaksudkan untuk
memperoleh produk, atau proyek yang diterima oleh bisnis atau pemerintah diluar
klien. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan langsung,pengorganisasiannya
melalui pernyataan masalah diikuti dengan pemecahan masalah.
c. Laporan
Troubleshooting, suatu laporan troubleshooting adalah dokumen yang berorientasi
kepada keputusan yang disusun untuk kepentingan manajemen puncak.
·
Membuat
Laporan Bisnis Yang Baik
1.
Akurat
Hal
pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis laporan bisnis adalah
bagaimana mengatakan suatu kebenaran. Beberapa hal berikut ini akan membantu
mengatasi kemungkinan terjadinya distorsi :
a. Jelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.
b. Laporkan semua fakta yang relevan.
c. Tempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif.
d. Berikan bukti-bukti terhadap kesimpulan yang Anda buat.
e. Sajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan Anda.
f. Jaga bias pribadi Anda dalam suatu laporan.
a. Jelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.
b. Laporkan semua fakta yang relevan.
c. Tempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif.
d. Berikan bukti-bukti terhadap kesimpulan yang Anda buat.
e. Sajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan Anda.
f. Jaga bias pribadi Anda dalam suatu laporan.
2.
Keputusan yang Baik
Laporan bisnis yang dibuat tidak hanya digunakan pihak intern saja, tetapi juga pihak ekstern organisasi. Pembaca akan merasa senang membaca suatu laporan yang mencakup lima hal berikut :
a. Adanya ide pokok pada permulaan suatu laporan.
b. Melihat fakta-fakta yang tersedia.
c. Menerima uraian atau cerita secara menyeluruh.
d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
e. Mempelajari sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih mudah.
3.
Format, Gaya, dan Organisasi yang
Responsif
Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format surat, memo, atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal atau informal. Dalam hal ini, ajukan diri Anda sendiri pertanyaan berikut.
a. Siapa yang berinisiatif yang membuat laporan?
b. Apakah subyek yang akan dimasukan ke dalam laporan?
c. Kapan suatu laporan dibuat?
d. Ke mana laporan akan dikirim?
e. Mengapa suatu laporan dibuat?
f. Bagaimana sikap pembaca?
Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format surat, memo, atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal atau informal. Dalam hal ini, ajukan diri Anda sendiri pertanyaan berikut.
a. Siapa yang berinisiatif yang membuat laporan?
b. Apakah subyek yang akan dimasukan ke dalam laporan?
c. Kapan suatu laporan dibuat?
d. Ke mana laporan akan dikirim?
e. Mengapa suatu laporan dibuat?
f. Bagaimana sikap pembaca?
5. PRESENTASI BISNIS
·
Persiapan
Dasar Presentasi Bisnis
Presentasi yang baik haruslah didahului dengan persiapan
yang matang, karena dengan melakukan persiapan setidaknya kita telah memiliki
bahan yang akan kita sampaikan. Persiapan-persiapan tersebut meliputi :
1.
Penguasaan terhadap topik atau
materi yang akan dipresentasikan
Penguasaan terhadap materi yang akan disampaikan merupakan
hal terpenting dalam sebuah presentasi. Berhasil atau tidaknya sebuah
presentasi bergantung pa kemampuan pembicara dalam memahami setiap detail
hal-hal yang terkan dung dalam isi materi presentasi. Ketidaksiapan terhadap
materi yang akan dipresentasikan akan menghambat penyampaian pesan kepada audiens,
serta akan memberikan image yang kurang baik bagi pembicara tersebut.
2.
Penguasaan berbagai alat bantu
presentasi dengan baik.
Presentasi yang baik bukan hanya terlihat dari isi materi
yang disampaikan tetapi juga dipengaruhi oleh bagaimana cara membawakannya.
Apabila penyampaian presentasi dilakukan secara menarik, maka audiens akan
merasa senag. Terlebih jika pada saat presentasi pembicara menggunakan berbagai
macam alat bantu sebagai penunjang presentasi, seperti OHP, LCD pojector, slide
serta penggunaan audio visual.
3.
Menganalisis siapa audiens
Agar tujuan presentasi dapat tercapai, maka pembicara perlu
mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens. Metode yang digunakan adalah
dengan menggunakan kata tanya seperti apa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana,
maka pembicara akan dapat menidentifikasi tentang siapa sebenarnya audiens yang
dimaksud.
4.
Menganalisis berbagai lingkungan
lokasi atau tempat untuk presentasi.
Seorang pembicara harus mengenal lebih dekat dengan
lingkungan lokasi atau tempat dimana ia akan melakukan presentasi. Pengenalan
terhadap lokasi ataupun tempat akn sangat membantu pembicara dalam menyampaikan
presentasi, penggunaan alat serta menentukan teknik penyampaian presentasi.
·
Penggunaan
Alat Bantu Dalam Presentasi
Jenis Alat Bantu
Presentasi pada saat ini tidak
bisa lepas dari kecanggihan teknologi, tentu hal ini bukan tanpa alasan,
teknologi bisa mengoptimalkan penyampaian pesan dari presenter kepada Audiens.
Pesan yang di sampaikan presenter akan lebih mudah di cermati dan di pahami
oleh Audiens
Setiap orang memiliki perbedaan
dalam menerima suatu pesan yang di sampaikan oleh pembicara/pemberi pesan. Ada
yang mudah menerima pesan dalam bentuk audio/suara, gambar/visual, atau
keduanya. Sebagai pemberi pesan yang baik, kita harus memahami karakter
Audiens, yakni dengan cara mempersiapkan segala hal yang dapat membantu
kegiatan presentasi. Dan salah satunya adalah dengan alat bantu, bisa
berupa audio maupun visual, warna background. Dan berikut beberapa alat bantu
yang biasa digunakan dalam kegiatan presentasi.
1. Microphone
dan Sound
2. Proyektor
dan Layar
3. Laptop
atau Komputer
4. Papan
Tulis
5. Laser
Pointer
6. Aplikasi
Power Point
·
Menganalisa
Audiens
Setelah komunikasi tersebut telah
memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah selanjutnya adalah memperhatikan
audience yang akan dihadapi. Siapa mereka, bagaimana sikap mereka dan apa yang
mereka ketahui.
1. Cara
mengembangkan profil audience
a. Berapa jumlah dan bagaimana komposisi audience?
Audience dalam jumlah besar tentu saja
akan menunjukan prilaku yang berbeda dengan audience yang berjumlah sedikit
sehingga untuk mengadapi diperlukan teknik komunikasi yang berbeda pula. Bentuk
dan format penulisan materi yang akan disampaikan juga ditentukan oleh jumlah
audience.
b. Siapa audience
Bila audience yang dituju lebih dari
satu orang komunikator perlu mengidentifikasi siapa diantara mereka yang
memegang posisi kunci/posisi yang penting, seperti mereka yang memiliki status
organisasional tinggi.
c. Reaksi audience
Setelah mengetahui siapa yang menjadi
audience, perlu diketahui komposisi audience adalah orang-orang yang tidak suka
berdebat atau kurang kritis,
d. Bagaimana tingkat pemahaman audience?
Ketika menyampaikan pesan-pesan, latar
belakang audience seperti tingkat pendidikan, usia, dan pengalaman juga perlu
diperhatikan. Jika komunikator dan audience memiliki latar belakang yang jauh
berbeda, perlu diputuskan terlebih dahulu seberapa jauh audience tersebut
dididik.
e. Bagaimana hubungan komunikator dengan
audience?
Jika komunikator adalah orang yang belum
dikenal oleh audience, audience harus dapat diyakinkan sebelum presentasi
disampaikan. Komunikator dengan penampilan yang meyakinkan akan membuat
audience termotivasi untuk mendengarkan dan menyimak pembicaraannya, sehingga
pesan dapat tersampaikan dengan baik.
2. Cara
memuaskan kebutuhan informasi audience.
Salah satu kunci dari komunikasi yang
efektif adalah mengetahui kebutuhan informasi audience dan selajuntnya berusaha
memenuhi kebutuhan tersebut.
Ada lima tahap yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan audience yaitu :
a. Temukan/cari yang diinginkan oleh audience
b. Antisipasi terhadap pertanyaan yang tak
diungkapkan
c. Berikan semua informasi yang diperlukan
d. Yakinkan bahwa informasinya akurat
e. Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi
audience.
3. Cara
memuaskan kebutuhan motivasional audience
Beberapa jenis pesan bertujuan
memotivasi audience untuk mau mengubah prilaku mereka. Tetapi, pemberian
motivasi ini seringkali mengalami hambatan/ kendala. Hal ini disebabkan oleh
adanya kecenderungan dari audience untuk tidak mau mengubah sesuatu yang ada
dengan hal yang lebih baru. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut perlu
melakukan pendekatan dengan memberikan argumentasi yang bersifat rasional dan
pendekatan emosi audience.
·
Mempersiapkan
Diri dan Mental
Dalam melakukan presentasi tentu kita harus mempersiapkan
diri dan mental, ini penting supaya kepercayaan diri anda meningkat dan agar
presentasi anda berjalan dengan lancar. Tegaskan kepada diri sendiri bahwa anda
bisa melakukan presentasi tersebut, ini juga sebagai penyemangat dalam
melakukan presentasi.
Prinsip dasar dalam presentasi, diantaranya:
1.
Mengendalikan rasa takut
2.
Membangun fondasi presentasi
3.
Mempersiapkan materi
4.
Mempersiapkan diri
6. KOMUNIKASI LISAN DAN NEGOSIASI
·
Komunikasi
Lisan Dalam Rapat
Di dalam pertemuan dan rapat setiap
peserta harus menyadari posisinya dalam forum tersebut. Tiap peserta hendaknya:
-
Mampu berkomunikasi secara jujur,
terbuka dan bertanggung jawab.
-
Mampu berperan sebagai komunikator yang
berpartisipasi aktif namun tidak memonopoli pembicaraan.
-
Mampu berperan sebagai komunikan yang
sangat responsif namun tidak emosional.
-
Mampu berperan sebagai penyelaras yang
sangat bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian.
-
Mampu mengendalikan diri, dan menghindarkan
terjadinya debat serta tidak berbicara bertele-tele.
·
Komunikasi
Lisan Dalam Wawancara
wawancara pada dasarnya adalah obrolan
biasa, hanya saja dengan topik tertentu, dan ada pihak yang lebih dominan
bertanya (pewawancara) dan pihak lain dominan menjawab, menjelaskan, atau
memberi informasi (narasumber).
Wawancara sangatlah penting dalam
penelitian kualitatif, karena ia merupakan saran atau teknik pengumpulan
data/informasi. Setiap pengumpulan data kualitatif hamper selalu membutuhkan
wawancara sumber informasi, misalnya saksi mata, pelaku, pengamat, korban dan
sebagainya. Wawancara adalah salah satu tehnik meliput, selain terjun langsung
ke lapangan/tempat kejadian peristiwa dan studi literature atau studi
kepustakaan.
·
Komunikasi
Lisan Dalam Negosiasi
Negosiasi adalah proses tawar-menawar
dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan
antar pihak yang satu dengan pihak yang lain.
Bentuk negosiasi
1.
Negosiasi secara langsung artinya berhadapan langsung dengan kita.
2.
Negosiasi tidak langsung, misalnya dengan melalui telepon.
Tips nonverbal ketika berkomunikasi
dalam negosiasi
-
Perilaku hangat
-
Menatap matanya secara langsung (dengan
lembut/segar bukan tajam) (bukan kepada lawan jenis, kecuali yang
dinegosiasikan di forum)
-
Senyum
-
Wajah riang
-
Membuat suasana wajah lucu
-
Duduk tepat didepanya
-
Jangan melihat apapun kecuali seluruh
yang dihadapannya (lawan bicara)
-
Ekspresif
7. KOMUNIKASI DAN TULISAN
·
Penulisan
Kabar Atau Berita
Nilai berita digunakan untuk mengukur
layak tidaknya suatu tulisan diangkat menjadi berita. Semakin tinggi nilai
berita yang dikandung dalam sebuah peristiwa semakin kuat tersebut dianggkat
sebagai berita.
Sebaliknya, semakin rendah nilai
beritanya semakin rendah pula peristiwa tersebut diangkat sebagai berita.
1.
Unsur-Unsur Berita
Sebuah berita memenuhi unsur-unsur berita yang
dikenal dengan 5W+1H.
-
What= apa yang terjadi
-
Where= dimana hal itu terjadi
-
When= kapan peristiwa itu terjadi
-
Who= siapa yang terlibat dalam kejadian
itu
-
Why= kenapa hal itu terjadi
-
How= bagaimana peristiwa itu terjadi
2.
Struktuk naskah berita
-
Judul berita (head)
-
Teras berita (lead)
-
Isi berita (body)
3.
Teknik menulis berita
-
Fact Organizing yaitu
pengorganisasian/pengumpulan fakta oleh wartawan yang akan menulis berita. Apakah
itu hasil interview, kejadian langsung, atau menggunakan data-data tertulis.
-
Lead Decission yaitu penentuan lead
untuk teras berita. Ingat, gagal menentukan lead, bisa berarti gagal menulis
berita.
-
Word Selection yaitu pemilihan kata-kata
cocok untuk mendukung penulisan berita, usahakan alur yang runtut, jangan
melompat-lompat sehingga dapat mengganggu pemahaman pembaca.
·
Penuliasan
Pesan-Pesan Persuasive
Persuasi merupakan suatu usaha mengubah
sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara
sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan untukmenyampaikan suatu pesan
di dalam suatu acara yang membuat audiens merasa mempunyai pilihan dan membuat
mereka setuju.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan
dalam menulis pesan-pesan pesuasif antara lain:
1.
Analisis audiens
2.
Mempertimbangkan perbedaan budaya
3.
Memilih pendekatan organisasional
Persuasive yang efektif mencakup empat
komponen penting:
1.
Menetapkan kredibilitas
2.
Membuat kerangka argumentasi audies
3.
Memilih daya pemikat
·
Korespondensi
(Surat Menyurat)
Korespondensi adalah penyampaian maksud
melalui surat dari suatu pihak kepada pihak lain dan atas nama jabatan dan
dalam suatu perusahaan/organisasi dan dapat atas nama perorangan. Kegiatan
saling berkirim surat oleh perseorangan atau oleh organisasi disebut surat
menyurat ata korespondensi. Pihak yang terlibat disebut koresponden.
Surat adalah alat komunikasi tertulis
untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain yang memiliki persyaratan khusus
yaitu penggunaan kode notasi, penggunaan kertas, penggunaan model dan bentuk,
pemakainan bahsa yang khas serta pencantuman tanda tangan.
Ciri-ciri surat:
1.
Surat adalah pesan tertulis
2.
Isi pesan dalam surat merupakan informasi/persuasi
3.
Surat memiliki bagian-bagian yang standar
4.
Surat memiliki bentuk yang standar
5.
Surat memiliki pesan inti
6.
Gaya Bahasa surat bisa formal ataupun informal.
Fungsi surat:
1.
Surat sebagai penyampaian pesan
2.
Surat sebagai wakil.
3.
Surat sebagai bukti tertulis.
4.
Surat sebagai pedoman/dasar bertindak
5.
Alat untuk mengigat
6.
Dokumentasi historis dari suatu kegiatan
7.
Keterangan keamanan.